Laman

Kamis, 08 Desember 2011

Kasih judul apa ya ?

Hmm… udah lama nih gak nabung tulisan lagi di blog sederhana ini. “Hah, nabung ? emangnya gue bank…?” saut blog gue. Enaknya nulis apaan ya..? Eh, ternyata ada dua tulisan yang masih belum rampung. Yah, meskipun tulisan-tulisannya jauh dari berbobot namun tulisan-tulisan ini adalah obat untuk mengisi waktu luang. “Kemana aja mas brownis, mas brow yang manis…?” Salam sapa dari blog kesayangan gue. hehehe….

Minum jus puding, disaat gerimis..
Sambil liat drama opera from jowo…
Hei, para pembaca berwajah manis…
Hayo, ojo podo seneng ngambek yo…
> Pantunnya Bang Komat.

Dulu, sewaktu masih S1, sekolah dasar, kalau menghadapi test bahasa Indonesia selalu aja loyo diakhir ngebaca semua soalnya. Yaitu, soal nomor XX dengan perintah soal : silahkan tulis sebuah karangan dengan judul bla,, bla,, bla,, sebanyak sekian paragrap, ditulis dengan huruf latin, rapih, dan bertema tentang bla,, bla,,, blaaa… lagi. Hmm,,, sungguh nahas sekali kalau disuruh membuat karangan.

Sekarang ini kok jadi beda, menulis sudah menjadi salah satu kesenengan. Suatu kegemaran untuk belajar merangkai kata-kata dengan ilmu seadanya. Entah ya, mulai kapan kok jadi suka menulis gini, lebih tepatnya sih bukan menulis tapi hanya iseng-iseng diwaktu lagi pengen iseng. Huhuhu,,,, “prok prok prok,, bagus-bagus..” lagi-lagi blog kesayangan gue ngejek pake majas ironi. Hualah ampe segitunya..

Mungkin kegemaran baru ini mulai muncul semenjak berada jauh ditanah perantauan. Sebagai obat penawar rasa kangen kampoeng halaman sekaligus ngisi waktu senggang. Kebiasaan membaca sedikit-demi sedikit mulai bangkit dan lama-lama jadi membuncit. Gubraaakk… “emang perut pake buncit…?” Hihihi,,, cicit cuiiit… Dan, gak terasa juga karena terbatasnya buku bacaan, entah itu Koran, majalah, novel, dan buku-buku lainnya kebiasaan baru muncul lagi. Yaitu, beli buku. Terobsesi punya perpustakaan pribadi, yang ampe saat ini kagak kesampean juga, dulu selalu mengangggarkan uang jajan untuk beli bahan bacaan tiap bulan. Sampe-sampe kalau satu bulan gak dapet bacaan baru, bulan berikutnya harus diganti. Wew,,,!

Hehehe,, ternyata ada juga ya kenangan-kenangan yang memang layak untuk dikenang. Itung-itung untuk memotivasi diri sendiri supaya lebih bersemangat lagi. Bukane begitu to mbak yu dan kang mas..?

Semua insan pasti memiliki beragam kenangan yang unik dan berbeda-beda. Sepahit dan semanis apapun kenangan, itu merupakan hasil jepretan dari segala aktifitas yang sudah kita perankan. Selayaknya kaca spion yang hanya dilihat sesekali ketika diperlukan, kenangan juga memiliki porsi lebih sedikit untuk dilihat dan pada waktu-waktu tertentu. Akan tetapi meskipun kecil kaca spion terbuat dari lensa cembung, yang memiliki fungsi untuk melihat obyek yang lebih luas dan jauh dibelakang kendaraan dengan jelas. Begitu juga kenangan, tak terlihat oleh indra penglihat namun semua obyek, peristiwa dan suasana mampu diterka ulang oleh daya ingat dengan baik. Salah satu tujuannya adalah untuk mengambil semua pelajaran dan hikmah dari semua peristiwa yang telah terukir dalam lembar-lembar kehidupan masa lalu. Supaya lebih bijak dalam menyambut masa depan dan lebih arif dalam menjalani hidup.

Kok jadi berantakan gini, emang tadinya mau iseng nulis apa ya ? Maklum, dah lama nih nggak ngisi ini blog. Jadi, ya harap dimaklumin.

“Kenanglah kenangan dengan indah supaya tetap indah untuk dikenang. Meskipun berasal dari kenangan-kenangan pahit, suatu saat nanti dari yang pahit itu akan membuahkan kenangan manis. Jikalau kepahitan itu dijadikan obat penyemangat menuju gerbang kebaikan.”

Inga.. Ingat.. Think… Things…
# akhirnya bisa iseng-iseng lagi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar